Kebiasaan merokok sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah.
Merokok sudah menjadi persoalan yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan tanda-tanda sosial. Merokok memang mengganggu kesehatan.
Kenyataan ini tidak sanggup kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akhir jelek dari merokok, baik secara eksklusif maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Merokok sudah menjadi persoalan yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan tanda-tanda sosial. Merokok memang mengganggu kesehatan.
Kenyataan ini tidak sanggup kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akhir jelek dari merokok, baik secara eksklusif maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
A. Penyakit Kanker Paru
Terdapat kekerabatan yang dekat antara kebiasaan merokok dengan kanker paru lantaran penyebab utama dari penyakit ini ialah rokok.
Bahkan Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008. http//:lifestyle.okezone.com yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Oleh lantaran itu, kebiasaan merokok harus dihentikan. Mengingat tidak adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan kanker paru, tetapi obat – obatan dan oksigen yang diharapkan hanya untuk meringankan gejalanya saja
Bahkan Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008. http//:lifestyle.okezone.com yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Oleh lantaran itu, kebiasaan merokok harus dihentikan. Mengingat tidak adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan kanker paru, tetapi obat – obatan dan oksigen yang diharapkan hanya untuk meringankan gejalanya saja
Merokok sanggup mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi jalan masuk napas dan jaringan paru-paru.
Pada jalan masuk napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).
Pada jalan masuk napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akhir bertambahnya sel dan penumpukan lendir.
Pada jalan masuk napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).
Pada jalan masuk napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akhir bertambahnya sel dan penumpukan lendir.
Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi jalan masuk napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam tanda-tanda klinisnya.
Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Akibat perubahan anatomi jalan masuk napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam tanda-tanda klinisnya.
Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Terdapat pula kekerabatan dekat antara kebiasaan merokok, terutama rokok, dengan timbulnya kanker paru.
Partikel asap rokok, menyerupai benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai materi karsinogen.
Tar juga berafiliasi dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Partikel asap rokok, menyerupai benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai materi karsinogen.
Tar juga berafiliasi dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Baca Juga : 8 Hal Yang Bisa Membuat Mata Rusak
B. Penyakit Jantung Koroner
Banyak orang menerka bahwa kanker paru merupakan ancaman terbesar akhir merokok.
Sesungguhnya, penyakit jantung koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 )) banyak penelitian telah menandakan adanya kekerabatan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK).
Dari 11 juta selesai hidup per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta ialah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta ialah stroke.
Sesungguhnya, penyakit jantung koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 )) banyak penelitian telah menandakan adanya kekerabatan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK).
Dari 11 juta selesai hidup per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta ialah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta ialah stroke.
Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapat peningkatan selesai hidup akhir penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Dengan demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung koroner tersebut.
Bukan hanya mengakibatkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat jelek bagi pembuluh darah otak dan perifer sebagaimana akhir yang dihasilkan karbon monoksida.
Dengan demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung koroner tersebut.
Bukan hanya mengakibatkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat jelek bagi pembuluh darah otak dan perifer sebagaimana akhir yang dihasilkan karbon monoksida.
Efek rokok terhadap jantung sanggup dijelaskan melalui imbas kimia. Ada dua zat yang dianggap memiliki imbas yang besar yaitu CO ( Karbon Monoksida ) dan nikotin.
Efek berkepanjangan dari karbon monoksida ialah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit dan mengeras sehingga sanggup menimbulkan penyumbatan.
Efek berkepanjangan dari karbon monoksida ialah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit dan mengeras sehingga sanggup menimbulkan penyumbatan.
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap.
Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, menyerupai hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko selesai hidup akhir penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama setelah rokok dihentikan.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap.
Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, menyerupai hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko selesai hidup akhir penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama setelah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok terperinci akan merusak pembuluh darah perifer.
Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada berilmu balig cukup akal muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada berilmu balig cukup akal muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
C. Penyakit Stroke
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.
Risiko stroke dan risiko selesai hidup lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV.
Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan.
Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi aktivis lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Risiko stroke dan risiko selesai hidup lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV.
Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan.
Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi aktivis lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
D. Penyakit Mulut
Merokok terutama sanggup menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut.
Kanker di dalam rongga lisan biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan dhiisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit.
Memang terdapat keterkaitan yang dekat antara merokok dengan kesehatan lisan lantaran acara merokok dimulai di mulut.
Merokok juga sanggup menimbulkan kelainan-kelainan rongga lisan contohnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan benjol jamur.
Kanker di dalam rongga lisan biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan dhiisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit.
Memang terdapat keterkaitan yang dekat antara merokok dengan kesehatan lisan lantaran acara merokok dimulai di mulut.
Merokok juga sanggup menimbulkan kelainan-kelainan rongga lisan contohnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan benjol jamur.
1. Pengaruh Merokok Terhadap Lidah.
Pada perokok berat, merokok mengakibatkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada pengecap pecahan atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi).
Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan gampang dideposit, sehingga perokok sukar mencicipi rasa pahit, asin, dan manis, lantaran rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan gampang dideposit, sehingga perokok sukar mencicipi rasa pahit, asin, dan manis, lantaran rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
2. Pengaruh Merokok Terhadap Gusi.
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok.
Karang gigi yang tidak dibersihkan sanggup menimbulkan banyak sekali keluhan menyerupai gingivitis atau gusi berdarah.
Disamping itu hasil pembakaran rokok sanggup mengakibatkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga gampang terserang penyakit.
Karang gigi yang tidak dibersihkan sanggup menimbulkan banyak sekali keluhan menyerupai gingivitis atau gusi berdarah.
Disamping itu hasil pembakaran rokok sanggup mengakibatkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga gampang terserang penyakit.
3. Penebalan Mukosa ( Selaput Lendir ) Akibat Merokok.
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa lisan yang tidak sanggup dihapus.
Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang secara umum dikuasai penderitanya laki-laki terutama yang perokok.
Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang secara umum dikuasai penderitanya laki-laki terutama yang perokok.
Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau mengakibatkan penebalan pada jaringan mukosa mulut.
Sebelum tanda-tanda klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktivitasnya meningkat.
Gejala ini gres terlihat bila acara seluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut.
Perubahan mukosa lisan terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan lantaran epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah).
Para mahir menyampaikan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
Sebelum tanda-tanda klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktivitasnya meningkat.
Gejala ini gres terlihat bila acara seluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut.
Perubahan mukosa lisan terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan lantaran epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah).
Para mahir menyampaikan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
Kebiasaan merokok sangat menghipnotis kesehatan lisan terutama perubahan mukosa (selaput lendir) ini.
Kebanyakan, kanker di dalam lisan dimulai dengan perubahan mukosa.
Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan hingga keadaan menjadi lanjut.
Oleh lantaran itu kalau terdapat bercak putih, sedini mungkin tiba ke dokter gigi.
Biasakan menyidik gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan dan yang paling penting ialah kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, kalau perlu konsultasi dengan dokter.
Kebanyakan, kanker di dalam lisan dimulai dengan perubahan mukosa.
Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan hingga keadaan menjadi lanjut.
Oleh lantaran itu kalau terdapat bercak putih, sedini mungkin tiba ke dokter gigi.
Biasakan menyidik gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan dan yang paling penting ialah kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, kalau perlu konsultasi dengan dokter.
4. Noda Atau Stain Karena Tembakau.
Gigi sanggup berubah warna lantaran tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya ialah hasil pembakaran tembakau yang berupa tar.
Nikotin sendiri tidak berwarna dan gampang larut.
Warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang memakai pipa.
Noda-noda tersebut gampang dibersihkan lantaran hanya terdapat di dataran luar gigi.
Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut sanggup masuk ke lapisan email gigi pecahan dalam dan sukar untuk dihilangkan.
Nikotin sendiri tidak berwarna dan gampang larut.
Warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang memakai pipa.
Noda-noda tersebut gampang dibersihkan lantaran hanya terdapat di dataran luar gigi.
Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut sanggup masuk ke lapisan email gigi pecahan dalam dan sukar untuk dihilangkan.
E. Dampak Bagi Perokok Pasif
Orang – orang yang bukan perokok, tetapi ikut menghirup udara yang terkotori asap rokok dinamakan perokok pasif ('passive smoking').
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan dan rokok yang mengepul ke udara luar ditambah dengn asap yang dihembuskan oleh perokok mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada yang dihisap oleh perokok sendiri yang labil.
Mereka yang peka sebagai perokok pasif terutama ialah bayi dan anak – anak.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan dan rokok yang mengepul ke udara luar ditambah dengn asap yang dihembuskan oleh perokok mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada yang dihisap oleh perokok sendiri yang labil.
Mereka yang peka sebagai perokok pasif terutama ialah bayi dan anak – anak.
Risiko yang akan diterima perokok pasif antara lain sanggup mengalami kanker paru dan penyakit jantung, persoalan prnapasan termasuk radang paru dan bronchitis, sakit atau pedih mata, bersin, batuk – batuk, dan sakit kepala.
Di samping itu, perokok pasif juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap banyak sekali penyakit, 30 % penyakit jantung dan 25% kanker.
Bagi ibu hamil yang merokok akan mengalami imbas jelek antara lain akan mengalami keguguran, pendarahan, bayi lahir prematur, bayi meninggal / meninggal setelah lahir, bayi lahir dengan berat tubuh rendah ( lebih rendah dari normal ) dan bayi sering sakit.
Bagi ibu hamil yang merokok akan mengalami imbas jelek antara lain akan mengalami keguguran, pendarahan, bayi lahir prematur, bayi meninggal / meninggal setelah lahir, bayi lahir dengan berat tubuh rendah ( lebih rendah dari normal ) dan bayi sering sakit.
Penyakit-penyakit yang timbul akhir merokok selain menghipnotis kesehatan, juga akan menghipnotis penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif.
Dengan selesai hidup mendadak atau kelumpuhan yang timbul terperinci menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga.
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akhir merokok terperinci akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Dengan selesai hidup mendadak atau kelumpuhan yang timbul terperinci menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga.
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akhir merokok terperinci akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
F. Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok
Kebiasan merokok memang sulit untuk dihentikan. Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi kiprah dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, sanggup pula dikaitkan dengan perjuangan penanggulangan ancaman narkotika, perjuangan kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, sanggup pula dikaitkan dengan perjuangan penanggulangan ancaman narkotika, perjuangan kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Profesi kesehatan, terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi rujukan bagi masyarakat.
Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, daerah kerja, pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok, memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.
Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, daerah kerja, pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok, memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.
Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
Adanya upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan sikap merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan.
Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan menciptakan mereka bisa untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang tiba dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan menciptakan mereka bisa untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang tiba dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu agenda kampanye anti merokok yang dilakukan sanggup dijadikan rujukan dalam melaksanakan upaya pencegahan semoga tidak merokok, lantaran ternyata agenda tersebut membawa hasil yang menggembirakan.
Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara menciptakan banyak sekali poster, film dan diskusi-diskusi perihal banyak sekali aspek yang berafiliasi dengan merokok.
Lahan yang digunakan untuk kampanye ini ialah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara menciptakan banyak sekali poster, film dan diskusi-diskusi perihal banyak sekali aspek yang berafiliasi dengan merokok.
Lahan yang digunakan untuk kampanye ini ialah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
1. Meskipun orangtua Anda merokok, Anda tidak perlu harus meniru, lantaran Anda memiliki logika yang sanggup digunakan untuk menciptakan keputusan sendiri.
2. Iklan-iklan merokok bekerjsama menjerumuskan orang. Sebaiknya Anda mulai berguru untuk tidak terpengaruh oleh iklan menyerupai itu.
3. Anda tidak harus ikut merokok hanya lantaran teman-teman Anda merokok. Anda bisa menolak seruan mereka untuk ikut merokok.
Perilaku merokok akan memperlihatkan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri sendiri tetapi juga akan sanggup membebani orang lain.
Bagi mereka yang susah untuk menghentikan kebiasaan merokok ini, kadang – kadang akan mengalami frustasi, gampang tersinggung dan sulit berkonsentrasi.
Adanya jalan tengah untuk menyikapi hal ini memungkinkan mereka boleh merokok tiga hingga lima batang sehari, tetapi mereka harus sedapat mungkin mengendalikan faktor – faktor risiko lainnya.
Mereka bisa ditolong dengan mengunyah permen bila dorongan untuk merokok timbul.
Bagi mereka yang susah untuk menghentikan kebiasaan merokok ini, kadang – kadang akan mengalami frustasi, gampang tersinggung dan sulit berkonsentrasi.
Adanya jalan tengah untuk menyikapi hal ini memungkinkan mereka boleh merokok tiga hingga lima batang sehari, tetapi mereka harus sedapat mungkin mengendalikan faktor – faktor risiko lainnya.
Mereka bisa ditolong dengan mengunyah permen bila dorongan untuk merokok timbul.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia.
Maksud utama dari Hari Bebas Tembakau ini ialah untuk mendorong para perokok secara sukarela berhenti merokok sebagai langkah awal untuk mengurangi atau berhenti sama sekali.
Menghimbau para penjual rokok untuk secara sukarela tidak menjual rokok selama sehari sebagai suatu tindakan demi kepentingan dan kebaikan umum.
Menghimbau media massa terutama di negara – negara yang sedang bekembang untuk tidak memuat atau menyebarluaskan iklan rokok selama sehari demi kepentingan dan kebaikan umum juga.
Maksud utama dari Hari Bebas Tembakau ini ialah untuk mendorong para perokok secara sukarela berhenti merokok sebagai langkah awal untuk mengurangi atau berhenti sama sekali.
Menghimbau para penjual rokok untuk secara sukarela tidak menjual rokok selama sehari sebagai suatu tindakan demi kepentingan dan kebaikan umum.
Menghimbau media massa terutama di negara – negara yang sedang bekembang untuk tidak memuat atau menyebarluaskan iklan rokok selama sehari demi kepentingan dan kebaikan umum juga.
Dari banyak sekali sumber
Advertisement