A. Sejarah Rokok
Rokok pertama kali dipakai oleh orang-orang dari suku-suku di Amerika, ibarat Indian, Maya, dan Aztec.
Rokok pada awalnya berupa tembakau yang dibakar dan dihisap melalui sebuah pipa.
Kegiatan ini awalnya dilakukan pada ketika berkumpunya beberapa suku untuk mempererat kekerabatan antar suku yang berbeda.
Namun selain sebagai penguat kekerabatan antar suku, banyak juga yang memakai tembakau sebagai media pengobatan.
Dan suku Indian menggunakannya sebagai media ritual terhadap dewa-dewa mereka.
Rokok pada awalnya berupa tembakau yang dibakar dan dihisap melalui sebuah pipa.
Kegiatan ini awalnya dilakukan pada ketika berkumpunya beberapa suku untuk mempererat kekerabatan antar suku yang berbeda.
Namun selain sebagai penguat kekerabatan antar suku, banyak juga yang memakai tembakau sebagai media pengobatan.
Dan suku Indian menggunakannya sebagai media ritual terhadap dewa-dewa mereka.
Kemudian, pada kurun ke-16, ketika Christoper Columbus dan rombongan nya tiba ke Benua Amerika, sebagian dari mereka mencoba untuk menghisap tembakau.
Dan kesudahannya tertarik untuk membawa budaya menghisap tembaku ini ke benua asal mereka, yaitu Benua Eropa.
Setelah budaya ini dibawa ke Eropa, ada seorang diplomat Prancis yang tertarik untuk mempopulerkannya ke seluruh Eropa.
Dan kesudahannya tertarik untuk membawa budaya menghisap tembaku ini ke benua asal mereka, yaitu Benua Eropa.
Setelah budaya ini dibawa ke Eropa, ada seorang diplomat Prancis yang tertarik untuk mempopulerkannya ke seluruh Eropa.
Dia lah Jean Nicot, yang kemudian namanya dipakai sebagai istilah Nikotin. Kebiasaan merokok pun muncul di kalangan darah biru Eropa.
Namun tidak ibarat suku indian, yang menggunakannya untuk upacara ritual, para darah biru Eropa menggunakannya untuk kesenangan belaka.
Namun tidak ibarat suku indian, yang menggunakannya untuk upacara ritual, para darah biru Eropa menggunakannya untuk kesenangan belaka.
Kepopuleran nya yang semakin meningkat di Eropa menciptakan John Rolfe tertarik untuk membudidayakan tembakau dengan lebih serius.
John Rolfe ialah orang pertama yang berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke Eropa.
Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.
John Rolfe ialah orang pertama yang berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke Eropa.
Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.
Setelah itu, pada kurun ke-17, Para pedagang dari Spanyol masuk ke Turki, yang merupakan negara Islam. Dan kesudahannya kemudian kebiasaan merokok masuk ke negara-negara Islam.
Baca Juga : 11 Hal Yang Dapat Merusak Kecantikan Kulit
Baca Juga : 11 Hal Yang Dapat Merusak Kecantikan Kulit
B. Alasan Orang Merokok
Setelah mengenal rokok, sebagian orang ada yang masih ingin tau dan ada juga yang masa ndeso dengan adanya rokok.
Orang yang masih ingin tau mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal ini sama apabila seseorang masih ingin tau dengan rokok, tentunya mereka akan mencari tahu bagaimana cara menggunakannya.
Menurut Jeanne (1996:153) biasanya orang mulai merokok alasannya orang lain merokok.
Orang yang masih ingin tau mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal ini sama apabila seseorang masih ingin tau dengan rokok, tentunya mereka akan mencari tahu bagaimana cara menggunakannya.
Menurut Jeanne (1996:153) biasanya orang mulai merokok alasannya orang lain merokok.
Hal ini pada umumnya akan berdampak sangat cepat menyerang anak – anak. Tentunya mereka mulai merokok alasannya memalsukan dari orang terdekat, yaitu orang tuanya yang merokok atau saudara yang membisu – membisu merokok.
Selain itu, alasannya faktor lingkungan dan teman – teman di sekelilingnya yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok, maka seorang anak mulai sanggup merokok.
Selain itu, alasannya faktor lingkungan dan teman – teman di sekelilingnya yang telah merokok dan terbiasa dengan merokok, maka seorang anak mulai sanggup merokok.
Umumnya, anak – anak melaksanakan hal ini alasannya mereka beranggapan bahwa dengan merokok akan menciptakan mereka dipandang sudah berilmu balig cukup akal dan pemberani.
Jika seseorang telah mencoba menghisap rokok, biasanya usang – usang hal ini akan bermetamorfosis suatu kebiasaan.
Jika seseorang telah mencoba menghisap rokok, biasanya usang – usang hal ini akan bermetamorfosis suatu kebiasaan.
Kalau diperhatikan, hampir semua perokok berilmu balig cukup akal telah memulai acara merokoknya sebelum mereka cukup berilmu balig cukup akal untuk mengetahui betul ihwal apa itu rokok dan bagaimana bahayanya terhadap kesehatan.
Kini mereka pun sudah terbiasa merokok dan mereka merasa sulit untuk menghentikannya.
Kini mereka pun sudah terbiasa merokok dan mereka merasa sulit untuk menghentikannya.
Ada beberapa alasan mengapa orang itu merokok. Mari kita ikuti uraian Sue Armstrong (1991: 25) :
“ Beberapa alasan mengapa orang berilmu balig cukup akal itu merokok ialah alasannya mereka benar – benar menikmatinya sewaktu merokok, mereka menjadi ketagihan terhadap rokok sehingga tanpa adanya rokok hidupnya terasa hampa, mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok semoga sanggup merasa santai, merokok telah menjadi suatu kebiasaan dan merokok merupakan penopang bermasyarakat.”
“ Beberapa alasan mengapa orang berilmu balig cukup akal itu merokok ialah alasannya mereka benar – benar menikmatinya sewaktu merokok, mereka menjadi ketagihan terhadap rokok sehingga tanpa adanya rokok hidupnya terasa hampa, mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok semoga sanggup merasa santai, merokok telah menjadi suatu kebiasaan dan merokok merupakan penopang bermasyarakat.”
Namun, klasifikasi yang diberikan Sue Armstrong ini pada umumnya bukanlah alasan orang untuk mulai merokok.
Beberapa orang merasa terangsang bila merokok, namun ada pula yang merokok alasannya ingin hening dan merasa terbebas dari rasa takut dan gelisah.
Ada pula merokok alasannya ingin lebih dekat dengan teman – teman yang mengharuskan merokok dalam suatu kelompok.
Beberapa orang merasa terangsang bila merokok, namun ada pula yang merokok alasannya ingin hening dan merasa terbebas dari rasa takut dan gelisah.
Ada pula merokok alasannya ingin lebih dekat dengan teman – teman yang mengharuskan merokok dalam suatu kelompok.
Dari Berbagai Sumber
Advertisement