TANYA :
Dok, suami aku ketika ini berusia 37 tahun dan usia ijab kabul kami sudah masuk 3 tahun. Tapi, belum mencapai usia ijab kabul yang ke satu tahun, suami aku sangat kurang bernafsu dalam melaksanakan korelasi intim dengan saya. Tapi beliau justru lebih meluangkan waktunya untuk melihat film "blue". Terkadang, kebiasaan beliau yang menyerupai itu menciptakan aku murka dan merasa bila aku kurang menarik. Padahal dari sisi penampilan, aku cukup menggairahkan. Jadinya aku kesal lantaran beliau lebih menentukan melihat badan perempuan lain, ketimbang aku sebagai istrinya. Kalaupun pengaruh dari kebiasaannya itu bisa memenuhi nafkah bathin, aku tidak masalah. Yang ada sekarng malah beliau sama sekali tidak mau bercinta dengan saya. Yang ingin aku tanyakan, apakah yang terjadi dengan suami ? Normalkah perilaku beliau menyerupai itu terhadap aku ? Atas jawabannya, aku ucapkan terima kasih.
(Putri Nurul, 25, Jakarta)
JAWAB :
Melihat perilaku suami menyerupai itu, aku beropini ada sesuatu yang menghambat beliau sehingga tidak mau melaksanakan korelasi seksual dengan Anda. Tentu hanya suami yang mengetahui dengan niscaya apa sebabnya. Tetapi seharusnya beliau memberikan kepada Anda apa yang terjadi sehingga beliau tidak mau melaksanakan korelasi seksual lagi.
Seharusnya Anda bertanya kepada suami, mengapa beliau tidak mau lagi melaksanakan korelasi seksual. Melalui komunikasi yang baik, sebagian problem sanggup diselesaikan.
Mengenai kesenangannya menonton film erotik, boleh jadi lantaran dua alasan. Pertama, mungkin itu suatu cara untuk menjadi terangsang. Tetapi apakah kemudian beliau menjadi terangsang atau tidak, kita tidak tahu. Yang pasti, beliau tidak melaksanakan korelasi seksual dengan Anda. Kedua, sebagai pelarian lantaran tidak bisa melaksanakan korelasi seksual akhir suatu gangguan.
Untuk memastikan, cobalah tanyakan eksklusif kepada suami, apa yang bersama-sama beliau alami sehingga tidak mau melaksanakan korelasi seksual. Kalau Anda tidak sanggup berkomunikasi perihal itu, ajaklah berkonsultasi lebih jauh. Yang pasti, problem ini jangan dibiarkan lebih usang lagi supaya tidak semakin jauh menjadikan akhir buruk.
Sumber http://kesehatan.blogspot.co.id/
Dok, suami aku ketika ini berusia 37 tahun dan usia ijab kabul kami sudah masuk 3 tahun. Tapi, belum mencapai usia ijab kabul yang ke satu tahun, suami aku sangat kurang bernafsu dalam melaksanakan korelasi intim dengan saya. Tapi beliau justru lebih meluangkan waktunya untuk melihat film "blue". Terkadang, kebiasaan beliau yang menyerupai itu menciptakan aku murka dan merasa bila aku kurang menarik. Padahal dari sisi penampilan, aku cukup menggairahkan. Jadinya aku kesal lantaran beliau lebih menentukan melihat badan perempuan lain, ketimbang aku sebagai istrinya. Kalaupun pengaruh dari kebiasaannya itu bisa memenuhi nafkah bathin, aku tidak masalah. Yang ada sekarng malah beliau sama sekali tidak mau bercinta dengan saya. Yang ingin aku tanyakan, apakah yang terjadi dengan suami ? Normalkah perilaku beliau menyerupai itu terhadap aku ? Atas jawabannya, aku ucapkan terima kasih.
(Putri Nurul, 25, Jakarta)
JAWAB :
Melihat perilaku suami menyerupai itu, aku beropini ada sesuatu yang menghambat beliau sehingga tidak mau melaksanakan korelasi seksual dengan Anda. Tentu hanya suami yang mengetahui dengan niscaya apa sebabnya. Tetapi seharusnya beliau memberikan kepada Anda apa yang terjadi sehingga beliau tidak mau melaksanakan korelasi seksual lagi.
Seharusnya Anda bertanya kepada suami, mengapa beliau tidak mau lagi melaksanakan korelasi seksual. Melalui komunikasi yang baik, sebagian problem sanggup diselesaikan.
Mengenai kesenangannya menonton film erotik, boleh jadi lantaran dua alasan. Pertama, mungkin itu suatu cara untuk menjadi terangsang. Tetapi apakah kemudian beliau menjadi terangsang atau tidak, kita tidak tahu. Yang pasti, beliau tidak melaksanakan korelasi seksual dengan Anda. Kedua, sebagai pelarian lantaran tidak bisa melaksanakan korelasi seksual akhir suatu gangguan.
Untuk memastikan, cobalah tanyakan eksklusif kepada suami, apa yang bersama-sama beliau alami sehingga tidak mau melaksanakan korelasi seksual. Kalau Anda tidak sanggup berkomunikasi perihal itu, ajaklah berkonsultasi lebih jauh. Yang pasti, problem ini jangan dibiarkan lebih usang lagi supaya tidak semakin jauh menjadikan akhir buruk.
Advertisement