Efek Minuman Keras Bukan Cuma Mabuk

Efek Minuman Keras Bukan Cuma Mabuk
Efek Minuman Keras Bukan Cuma Mabuk
Hampir setiap orang yang biasa minum minuman beralkohol pernah mengalami pusing-pusing atau rasa tersiksa lain setelah menenggak minuman itu dalam jumlah lewat dari takaran. Namun, lebih dari sekadar mabuk, kebiasaan menenggak alkohol ini bekerjsama berdampak sangat luas bagi kesehatan.

Menurut dr Ari Fahrial Syam, seorang jago penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dampak jelek dari kebiasaan minum alkohol akan mengenai aneka macam organ di dalam tubuh, mulai dari otak, mulut, akses cerna, hingga ke usus besar.

Minum alkohol hiperbola biasanya menjadikan reaksi kebingungan, melambatnya kemampuan bereaksi, kaburnya penglihatan, hingga hilangnya konsentrasi dan koordinasi otot, yang kesemuanya sanggup menciptakan seseorang cedera atau mengalami kecelakaan fatal.

Selain itu, penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan hiperbola bisa mengakibatkan terjadinya keracunan alkohol atau intoksikasi alkohol yang bisa membahayakan nyawa.

"Intoksikasi terjadi kalau jumlah alkohol yang dikonsumsi di atas ambang batas toleransi orang tersebut sehingga memicu gangguan fisik dan mental," papar dr Ari dalam surat elektronik yang dikirimkan kepada Kompas.com.

Para peminum berat dalam jangka panjang berisiko terkena peradangan kronis pada akses pencernaannya, khususnya lambung. "Pasien yang sering meminum alkohol akan dengan gampang ditemui kelainan pada lambungnya," papar jago dalam bidang pencernaan ini.

Ia menjelaskan, peradangan kronis yang terjadi pada akses pencernaan akan membentuk abrasi hingga tukak usus dan mengakibatkan perubahan struktur dalam usus hingga jadinya berkembang menjadi sel-sel ganas (kanker).

Peradangan kronis juga sering kali berlanjut menjadi penciutan hati (sirosis). "Komplikasi lanjutannya bisa bermacam-macam, ibarat pembengkakan pada perut, perdarahan pada akses cerna, hingga kanker usus besar," imbuhnya.

Dampak serius lain dari kecanduan minuman keras ialah penyakit kerapuhan tulang (osteoporosis), impotensi, hingga gangguan kesuburan dan kanker payudara.

Ada manfaatnya

Meskipun begitu, dampak dari alkohol ternyata tidak selamanya buruk. Dalam lima tahun terakhir ini manfaat dari konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sudah menjadi topik utama aneka macam pemberitaan meski masih dianggap kontroversial.

Salah satu yang harus digarisbawahi dari aneka macam hasil-hasil riset mengenai manfaat alkohol ialah konsumsi dalam jumlah sedang. Beberapa studi juga menyebutkan dampak positif tersebut hanya ditemukan pada orang yang sudah berusia paruh baya.

Bahkan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang juga tidak dianjurkan untuk perempuan yang sedang hamil atau berencana untuk hamil, atau untuk mereka yang berusia di bawah 21 tahun.

Bukti paling besar lengan berkuasa dari konsumsi alkohol dalam jumlah sedang ialah menurunkan risiko penyakit jantung. Riset itu dilakukan dr Kenneth Mukamal, dokter penyakit dalam dan ajun profesor dari Harvard Medical School yang melaksanakan studi selama 12 tahun.

Dalam laporannya di New England Journal of Medicine, ia menuliskan bahwa alkohol berdampak positif pada kolesterol baik (HDL). Selain itu, alkohol diketahui mengencerkan pembekuan darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah.

Kendati demikian, Mukamal menyebutkan bahwa potensi risiko dan manfaat dari konsumsi alkohol bekerjsama tidak sama pada setiap orang, tergantung pada riwayat kesehatan, usia, jenis kelamin, dan faktor genetik.

Sementara itu, dr Ari menambahkan bahwa meski dikonsumsi dalam jumlah sedikit, toleransi dari penggunaan sedikit itu makin usang semakin tinggi sehingga tetap berisiko mengakibatkan ketagihan.

Sumber http://kesehatan.blogspot.co.id/
Advertisement