Stroke atau hilangnya sebagian seluruh fungsi neurologis (saraf) yang terjadi secara mendadak sekarang menjadi salah satu penyakit yang cukup serius di Indonesia, sebab jumlah kasusnya yang terus bertambah.
Di negara maju ibarat Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian. Sedangkan di Indonesia, stroke yaitu penyebab janjkematian terbesar dan penyebab keanehan tertinggi.
"Diperlukan taktik untuk menghadapi stroke. Data di Indonesia menawarkan bahwa 8,3 per 10.000 penduduk menderita stroke," kata dr. Ekawati Dani Yulianti, SpS, seorang andal saraf dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, ketika seminar Healty Brain for Healthty Life, di Jakarta, Sabtu (14/1/2012).
Bahkan lanjut Eka, sebanyak 23 persen pasien yang dirawat di rumah sakit akhir stroke berujung pada kematian.
Ada banyak faktor risiko yang memicu timbulnya stroke ibarat hipertensi, diabetes mellitus, rokok, hiperkolesterolemia, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan konsumsi alkohol berlebih. Tetapi, faktor risiko ini bahwasanya sanggup diubah dengan cara tatalaksana gaya hidup.
Berikut ini yaitu beberapa taktik jitu mencegah stroke ibarat diungkapkan oleh dr. Eka :
1. Diet Sehat dan Seimbang
Diet sehat dan seimbang sanggup diartikan dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar, susu rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah natrium (asupan garam harian dihentikan melebihi 2.300 mg atau sekitar 1 sendok teh)
2. Aktivitas fisik secara teratur
Latihan dengan tingkat sedang (akumulasi 30-60 menit) 4 hingga 7 hari dalam minggu. Misalnya, jalan santai, jogging, bersepeda, berenang. Untuk pasien berisiko tinggi direkomendasikan untuk mengikuti jadwal yang diawasi secara medis.
3. Kendalikan Berat Badan
Mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kisaran 18,5 hingga 24,9 kg/m2 dan lingkar pinggang kurang dari 80 cm bagi perempuan dan kurang dari 90 cm bagi laki-laki (standar Asia Timur dan Selatan).
4. Stop Merokok
Rokok merupakan salah satu faktor pemicu terbesar terjadinya stroke. Segera berhenti merokok dan sebisa mungkin tinggal di lingkungan yang bebas dari asap rokok. Ada beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan terapi pengganti nikotin (permen karet, patch) dan terapi tingkah laku.
5. Batasi Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol bahwasanya tidak akan menjadi problem asalkan tidak berlebihan. Konsumsi alkohol sebaiknya cukup dua gelas standar atau kurang per hari. Untuk pria, dihentikan lebih dari 14 gelas per minggu. Sedangkan untuk perempuan kurang dari 9 gelas per minggu.
6. Kendalikan Hipertensi
Menurunkan tekanan darah yang tinggi hingga sasaran kurang dari 140/90 mmHG (tanpa penyakit penyerta lain).
7. Kontrol Gula Darah
Bagi penderita diabetes, sasaran penurunan tekanan darah lebih bergairah kurang dari 130/80. Kontrol gula darah dengan sasaran HbA1C <6,5 persen.
8. Hiperkolesterolemia
Bagi penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), pertolongan statin dan modifikasi gaya hidup dengan sasaran kadar kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dl.
Sumber http://kesehatan.blogspot.co.id/
Di negara maju ibarat Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian. Sedangkan di Indonesia, stroke yaitu penyebab janjkematian terbesar dan penyebab keanehan tertinggi.
"Diperlukan taktik untuk menghadapi stroke. Data di Indonesia menawarkan bahwa 8,3 per 10.000 penduduk menderita stroke," kata dr. Ekawati Dani Yulianti, SpS, seorang andal saraf dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, ketika seminar Healty Brain for Healthty Life, di Jakarta, Sabtu (14/1/2012).
Bahkan lanjut Eka, sebanyak 23 persen pasien yang dirawat di rumah sakit akhir stroke berujung pada kematian.
Ada banyak faktor risiko yang memicu timbulnya stroke ibarat hipertensi, diabetes mellitus, rokok, hiperkolesterolemia, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan konsumsi alkohol berlebih. Tetapi, faktor risiko ini bahwasanya sanggup diubah dengan cara tatalaksana gaya hidup.
Berikut ini yaitu beberapa taktik jitu mencegah stroke ibarat diungkapkan oleh dr. Eka :
1. Diet Sehat dan Seimbang
Diet sehat dan seimbang sanggup diartikan dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar, susu rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah natrium (asupan garam harian dihentikan melebihi 2.300 mg atau sekitar 1 sendok teh)
2. Aktivitas fisik secara teratur
Latihan dengan tingkat sedang (akumulasi 30-60 menit) 4 hingga 7 hari dalam minggu. Misalnya, jalan santai, jogging, bersepeda, berenang. Untuk pasien berisiko tinggi direkomendasikan untuk mengikuti jadwal yang diawasi secara medis.
3. Kendalikan Berat Badan
Mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada kisaran 18,5 hingga 24,9 kg/m2 dan lingkar pinggang kurang dari 80 cm bagi perempuan dan kurang dari 90 cm bagi laki-laki (standar Asia Timur dan Selatan).
4. Stop Merokok
Rokok merupakan salah satu faktor pemicu terbesar terjadinya stroke. Segera berhenti merokok dan sebisa mungkin tinggal di lingkungan yang bebas dari asap rokok. Ada beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan terapi pengganti nikotin (permen karet, patch) dan terapi tingkah laku.
5. Batasi Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol bahwasanya tidak akan menjadi problem asalkan tidak berlebihan. Konsumsi alkohol sebaiknya cukup dua gelas standar atau kurang per hari. Untuk pria, dihentikan lebih dari 14 gelas per minggu. Sedangkan untuk perempuan kurang dari 9 gelas per minggu.
6. Kendalikan Hipertensi
Menurunkan tekanan darah yang tinggi hingga sasaran kurang dari 140/90 mmHG (tanpa penyakit penyerta lain).
7. Kontrol Gula Darah
Bagi penderita diabetes, sasaran penurunan tekanan darah lebih bergairah kurang dari 130/80. Kontrol gula darah dengan sasaran HbA1C <6,5 persen.
8. Hiperkolesterolemia
Bagi penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), pertolongan statin dan modifikasi gaya hidup dengan sasaran kadar kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dl.
Advertisement