Penyakit Keloid : Pengertian Keloid, Tanda-Tanda Keloid, Penyebab Keloid, Cara Mengatasi Keloid, Dan Pencegahan Keloid

Penyakit Keloid : Pengertian Keloid, Tanda-Tanda Keloid, Penyebab Keloid, Cara Mengatasi Keloid, Dan Pencegahan Keloid
Penyakit Keloid : Pengertian Keloid, Tanda-Tanda Keloid, Penyebab Keloid, Cara Mengatasi Keloid, Dan Pencegahan Keloid
Keloid ialah penyakit kulit yang terjadi akhir pertumbuhan jaringan luka yang tidak norm Penyakit Keloid : Pengertian Keloid, Gejala Keloid, Penyebab Keloid, Cara Mengatasi Keloid, dan Pencegahan Keloid


A.   Pengertian Penyakit Keloid
Keloid ialah penyakit kulit yang terjadi akhir pertumbuhan jaringan luka yang tidak normal atau berlebih sehabis pulihnya cedera atau luka yang dalam. Keloid merupakan salah satu jenis bekas luka yang cukup mengganggu penampilan lantaran bentuknya yang tebal dengan warna yang kontras dengan kulit sekitarnya.


Keloid berasal dari  bahasa yunani, itu chele yang mempunyai arti kepiting.  Hal ini lantaran cara keloid tumbuh menyamping ke dalam kulit normal. Secara istilah, dalam dunia kesehatan Keloid mempunyai arti sebuah penyakit yang ditandai dengan adanya  pertumbuhan berlebih pada jaringan parut yang berkembang di sekitar luka, biasanya sehabis luka telah sembuh.

Normalnya pada ketika mengalami luka, jaringan parut atau fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang luka dan memperbaikinya. Namun pada keloid, jaringan tersebut justru terus tumbuh hingga menebal. Keloid umumnya dialami oleh mereka yang mempunyai kulit lebih gelap, meski begitu bukan berarti mereka yang berkulit lebih cerah tidak sanggup mengalami pembentukan keloid.

Keloid biasanya tumbuh satu tahun sehabis luka terjadi. Walaupun sanggup tumbuh di semua kepingan tubuh, keloid lebih sering ditemukan di kepingan badan yang sering terkena tekanan menyerupai dada atas, lengan, dan kepingan depan leher. Keloid juga biasanya tumbuh ketika bekas luka ada di kepingan badan yang melewati garis tekanan kulit.

Walaupun tidak membahayakan kesehatan, keloid biasanya menjadikan problem kecantikan. Terkadang keloid dianggap sebagai bekas luka hipertrofi. Perbedaan utama di antara keduanya ialah bekas luka hipertrofi sanggup lebih gampang hilang seiring berjalannya waktu sedangkan keloid biasanya bertahan hingga bertahun-tahun. Namun, kedua penyakit kulit ini disebabkan oleh kelebihan pertumbuhan jaringan yang dihasilkan badan ketika regenerasi jaringan.

B.   Gejala Penyakit Keloid
Keloid biasanya mulai terjadi sehabis tiga bulan sehabis kulit mengalami kerusakan meskipun ada juga yangterjadi dalam waktu satu tahun . Hal pertama yang mungkin tampak dari terjadinya keloid ialah bahwa jaringan parut mulai tumbuh melampaui batas-batas kerusakan aslinya.

Hal ini mungkin akan terasa lembut, gatal, nyeri atau menghasilkan sensasi terbakar . Kadang-kadang keloid berkembang tanpa cedera kulit jelas, meskipun kebanyakan orang sanggup mengidentifikasi penyebabnya.

Apabila terasa gatal, berarti keloid sama sekali tidak berbahaya. Kekhawatiran utama mengenai keloid biasanya berkaitan dengan kecantikan, terutama apabila keloid tumbuh di kepingan badan yang gampang terlihat, menyerupai wajah.

Pertumbuhan sanggup terus berlanjut selama beberapa ahad untuk beberapa bulan. Pertumbuhan ini biasanya lambat tapi kadang kala ada pembesaran pesat selama beberapa bulan. Setelah keloid berhenti tumbuh, keloid tetap dengan ukuran yang sama atau sanggup dengan ukuran yang lebih kecil.
Berikut ini ialah tanda-tanda dari keloid:
1.     Berwarna cerah, merah muda, atau merah
2.     Menonjol (benjolan) atau berkerut
3.     Gatal
4.     Lunak
5.     Mudah mengalami iritasi apabila terkena gesekan
6.     Terus bertambah besar
7.     Warnanya menjadi lebih gelap dari kulit sekitarnya ketika terkena sinar matahari


C.   Penyebab Penyakit Keloid
Keloid biasanya diderita oleh pasien berusia 10-20 tahun dan menurut penelitian, hingga 15% luka akan menjadikan keloid. Keloid dikenal sebagai penyakit bawaan, yang berarti keloid diwariskan secara turun temurun dalam keluarga.

Orang Afrika Amerika, Asia, dan Hispanik mempunyai tingkat risiko terkena keloid yang lebih tinggi lantaran kulit mereka mengandung banyak pigmen atau zat warna. Mereka mempunyai kemungkinan terkena keloid yang 15 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang dengan kulit yang jumlah pigmennya lebih sedikit.

Beberapa jenis luka juga lebih berisiko untuk tumbuh menjadi keloid, yaitu: Jerawat, Luka bakar, Cacar air, Garukan, Tindik telinga, Sayatan yang dibentuk ketika operasi, Bekas suntik vaksinasi

D.   Cara Mengatasi Penyakit Keloid
1.     Madu
Caranya cukup dengan mengoleskan madu secara rutin pada luka keloid. Lalu diamkan sekitar 20 – 30 menit setiap hatinya. Madu orisinil yang berasal dari hewan lebah ini mamang dipercaya sangat ampuh untuk mengatasi problem keloid. Hal ini dikarenakan dalam madu orisinil mempunyai kandungan untuk membantu meregenerasi sel kulit yang telah rusak ataupun mati.

2.     Minyak Lavender
Caranya, campurkan 2 hingga 3 tetes minyak lavender dengan 2 sendok makan minyak jarak kemudian gosokkan pada bekas luka. Agar hasil lebih maksimal,  ulangi pemakaian 3 hingga 4 kali dalam sehari.

3.     Cuka Sari Apel
Caranya, oleskan cuka sari apel pada bekas luka dan biarkan hingga kering. Bilaslah area tersebut dengan memakai air hangat. Ulangi pemakaian selama 3 hingga 4 kali setiap hari.

4.     Kantung Teh Celup
Caranya, rendam kantung teh hijau organik di dalam air hangat. Lalu tempelkan kantung teh tersebut pada bekas luka selama 10 hingga 15 menit. Ulangi pemakaian 2 hingga 4 kali sehari.

5.     Minyak Esensial Tanaman St John’s Wort dan Minyak Jarak
Caranya, campurkan 3 tetes minyak essensial tersebut dengan memakai 2 sendok makan minyak jarak. Lalu gosokan adonan ini pada luka secara teratur. Dan ulangi 3 hingga 4 kali sehari.

6.     Lidah Buaya
Caranya cukup dengan mengoleskan gel pengecap buaya pada keloid secara teratur.

7.     Baking Soda
Caranya, buat pasta halus dengan mencampurkan satu kepingan baking soda dengan tiga kepingan hidrogen peroksida. Oleskan pasta tersebut eksklusif pada tempat yang bermasalah untuk mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan. Lakukan ini tiga atau empat kali sehari, tergantung pada tingkat keparahan bekas luka yang anda miliki.

8.     Jus Lemon
Caranya, peras jeruk lemon segar untuk diambil sarinya (airnya), kemudian oleskan pada tempat kulit yang bermasalah. Biarkan selama sekitar setengah jam, kemudian bersihkan dengan memakai air hangat. Lakukan proses ini setidaknya 2 kali dalam sehari.

9.     Kayu Cendana dan Air Mawar
Caranya, buatlah pasta tebal dengan mencampur debu kayu cendana dan air mawar. Bersihkan bekas luka dengan air dan oleskan pasta sebelum tidur. Di pagi hari, basuh area kulit secara menyeluruh dengan air hangat. Lakukan hal ini secara teratur selama satu atau dua bulan.

10.            Bawang Putih
Caranya , oleskan minyak bawang putih eksklusif pada bekas luka. Biarkan selama 10 menit, kemudian basuh area tersebut secara menyeluruh. Jika minyak bawang putih tidak tersedia, anda sanggup memakai siung bawang putih yang telah dihaluskan. Jika hal ini menjadikan rasa terbakar atau iritasi, maka segera basuh area tersebut dengan air hangat.

E.   Pencegahan Penyakit Keloid
Pembentukan keloid sanggup dicegah dengan perawatan yang sesuai. Ketika Anda menyadari bahwa keloid akan tumbuh di kepingan badan yang terluka, cara yang efektif untuk mencegah tumbuhnya keloid ialah menutupi bekas luka dengan plester atau patch. Untuk pasien dewasa, hal ini harus terus dilakukan selama enam bulan sehabis terjadinya luka, sedangkan pasien anak harus melaksanakan hal ini selama 18 bulan.



Sumber :





Sumber http://infokesnita.blogspot.co.id/
Advertisement