Pencegahan Penyakit (Usaha Preventif)

Pencegahan Penyakit (Usaha Preventif)
Pencegahan Penyakit (Usaha Preventif)


 sanggup dibagi dalam tiga golongan yaitu  Pencegahan Penyakit (Usaha Preventif)


Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan, sanggup dibagi dalam tiga golongan yaitu : Usaha pencegahan (usaha preventif), Usaha pengobatan (usaha kuratif),  Usaha rehabilitasi

Dari ke tiga jenis perjuangan ini,usaha pencegahan penyakit medapat daerah yang utama, alasannya yakni dengan perjuangan pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan perjuangan pengobatan maupun rehabilitasi.

Dapat kita mengerti mencegah supaya kaki tidak patah akan memperlihatkan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

A.     Masa sebelum sakit
1.     Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa perjuangan di antaranya :
a.     Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b.     Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
c.      Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
d.     Usaha kesehatan jiwa supaya tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

2.     Memberikan derma khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).
Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa perjuangan di antaranya :
a.     Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
b.     Isolasi penderitaan penyakit menular .
c.      Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di daerah kerja.


B.     Pada masa sakit
1.     Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal, serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).
       Beberapa perjuangan di antaranya :
a.     Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam investigasi : contohnya investigasi darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memperlihatkan pengobatan.
b.     Mencari semua orang yang telah berafiliasi dengan penderita penyakit yang telah berafiliasi dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi supaya derita penyakitnya timbul sanggup segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu contohnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
c.      Pendidikan kesehatan kepada masyarakat supaya mereka sanggup mengenal tanda-tanda penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan.

2.     Pembatasan abnormalitas dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan  bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation). Usaha ini merupakan lanjutan dari perjuangan pengobatan dan perawatan yang tepat supaya penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi abnormalitas maka dicegah supaya abnormalitas tersebut tidak bertambah berat (dibatasi), dan fungsi dari alat badan yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.

3.     Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi yakni perjuangan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga sanggup berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang mempunyai kegunaan untuk dirinya dan masyarakat, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Rehabilitasi ini terdiri atas :
a.     Rehabilitasi fisik yaitu supaya bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
b.     Rehabilitasi mental yaitu supaya bekas penderita sanggup mengikuti keadaan dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan.
c.      Rehabilitasi sosial vokasional yaitu supaya bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
d.     Rehabilitasi aesthesis perjuangan rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang kala fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak sanggup dikembalikan.


Dari Berbagai Sumber






Sumber http://infokesnita.blogspot.co.id/
Advertisement